Mengukur porosity pada formasi
Untuk mengevaluasi suatu reservoir biasanya seorang
petrofisika harus mengetahui 3 aspek. Antara lain, Porosity, permeability dan
keberadaan hydrocarbon. Permeability
adalah kemampuan sebuah formasi untuk meloloskan fluida. Sedangkan Porosity adalah celah-celah yang tak
terisikan oleh material yang padat. Namun tanpa adanya hidrokarbon, porosity serta
permeability yang berhubungan langsung dengan potensi produksi tidak aka nada gunanya.
Gambar
1. Porosity celah celah yang tak terisi material padat
Selain 3 aspet tersebut resistivity juga dapat membantu mengidentifikasi potensial adanya
hidrokarbon di suatu formasi. Resistivity yang tinggi menandakan adanya
hidrokarbon di suatu formasi sedangkan ketika resistivity rendah menandakan
adanya kandungan air pada formasi tersebut. Namun dengan hanya dengan
menganalisa logging resistivity kita tidak akan tau yang terdapat di formasi
itu apakah hidrokarbon atau batuan biasanya tanpa mengetahui keadaan porosity
formasi tersebut.
Mengukur Porosity
Sesuai dengan post sebelumnya tentang radioaktif pada
eksplorasi maka pengukuran porosity ini merupakan salah satu aplikasinya. Dengan
menembakkan medium-energy gamma ray
ke formasi, gamma ray akan bertumbukan dengan electron pada formasi dan
kehilangan sebagian energinya dan tersebar setelah tabrakan berturut-turut. Data
tumbukan gamma ray yang diperoleh kemudian diproses menjadi suatu data density porosity.
Gambar
2. Tool yang meng-emit gamma ray
Selain gamma ray tool neutron dapat di kombinasikan untuk
mendapatkan data yang lebih presisi. Tool akan menembakkan high-energy fast neutron ke dalam formasi. Neutron yang merupakan energy
yang netral akan menumbuk inti dari atom dan kehilangan energinya. Besar hilangnya
energy pada neutron tergantung pada massa atom yang ditabraknya. Atom hydrogen yang
memiliki 1 proton merupakan element yang effective dalam mengurangi energy neutron.
Dari kondisi tersebut kita bisa menentukan suatu formasi tersebut mengandung
banyak hydrogen atau hidrokarbon dan tentunya dapat ditentukan formasi tersebut
memiliki sebuah porosity.
Gambar
3. Tool yang meng-emit neutron
Porosity tool sangat baik dalam merespon atribut dari suatu
fluida ataupun formasi. Pada formasi yang dipenuhi oleh air hasil logging
antara gamma ray(density log) dengan neutron (porosity log) akan selaras
(overlying each other) atau memiliki bentuk yang sama. Porosity merupakan parameter paling kritikal
untuk menentukan keberadaan suatu hidrokarbon. Para ilmuan sudah melakukan
banyak cara untuk menentukan porosity yang paling akurat dari sebuah formasi .
Sumber : Schlumberger oilfield review autumn 2012 24, no., 3
Comments