Apa sih "Etika"itu
Nah temen-temen saya disini pingin sharing tentang apa yang diplajarin waktu mata kuliah Etika dan Profesinalisme.
Sebelum bicara mengenai Etika itu sendiri, mari kita cuplik cerita ini. Ada seekor monyet yang di tahan di sebuah kadangnya. Monyet tersebut di berikan makanan di depannya(pisang) namun letakknya diluar kandangnya dan diletakkan dalam ketinggian tertentu. Pastinya seekor monyet akan bergejolak ketika melihat pisang, monyet itu pasti akan berusaha mengambil pisang tersebut bagaimanapun caranya. Katakan saja monyet itu akan menggapai-gapai sampai keluar kandangnya dan melompat-lompat dengan tujuan mengambil pisang itu namun tetap tidak bisa.
Namun setelah mendengar keributan akhirnya penjaga kandangnya memberikan beberapa kotak di dalam kandang melihat apa respon si monyet atas kotak tersebut. Pada awalnya monyet tersebut tetap dengan caranya semula namun tetap saja tidak bisa. Maka si monyet mulai gerang dan mulai mencari cara baru. Dan tahukah apa yang dilakukan si monyet ? si monyet mulai menata kotak-kotak tersebut sehingga memungkinkan dia untuk mengambil pisang tersebut. Dan alhasil pisang ditangan .
Diluar cerita diatas mari kita cuplik cerita lainnya. Dahulu kala Archimedes (the great inventor) mendapatkan tugas dari sang raja untuk mengecek apakah mahkota raja tersebut masih asli dari emas atau tidak dengan tanpa merusak apapun pada mahkota tersebut. Mendengar Titah sang raja Archimedes bepikir keras bagaimana cara mengukur kadar emas dari mahkota tersebut tanpa merusak apapun dari mahkota tersebut. Archimedes berusaha sekuat tenaganya untuk berfikir ke arah itu sampai saatnya di terlelah dan ingin mengistirahatkan tubuhnya ke dalam baththubnya dengan membawa mahkota rajanya dengan tujuan sambil berfikir untuk misi tersebut. Dengan terus memandangi baththubnya Archimedes akhirnya mendapatkan ide bahwa kadar emas tersebut dapat di cek melalui massa jenis emas tersebut yang di bandingkan dengan air artinya Archimedes tidak perlu merusak mahkota tersebut.
Melihat dari dua cerita diatas, dapatkah kita golongkan manakah yang menggunakan Akal apakah monyet ? atau Archimedes?. Apakah si monyet menggunakan akal dalam mencapai pisangnya. Ternyata "tidak" dia hanya menggunakan yang namanya Insting bukan akal. Insting tersebut adalah cara berfikir dengan dasar nafsu dan tanpa dasar pengetahuan yang ditata sebelumnya dengan artian hanya dengan melihat dan dibubuhkan nafsu yang menggebu-gebu. Apakah Akal sama dengan Insting? ternyata tidak namun tetap ada kaitannya. Akal = berfikir dengan dasar-dasar tertentu dalam artian bahwa akal dapat dikatakan bahwa berfikir bedasarkan fakta-fakta yang di dapat dan informasi yang diterima selama hidupnya yang ditangkap melalui indra kita dan diproses di dalam otak. Dengan penjelasan diatas timbul pula pernyataan apakah insting tidak melalui Otak ? tetap saja digunakan namun tidak didasari yang mendasari akal tersebut. Sama halnya ibu guru yang menjelaskan mana itu pensil dan mana itu buku berarti kita telah mendapatkan informasi beserta fakta karena kita dapat melihatnya secara langsung. Melihat berarti menggunakan indra tentunya, maka bahan bahan tersebut yang akan membantu kita dalam menghasilkan akal tersebut yang nanti ingin kita gunakan untuk masalah tertentu.
Pada dasarnya yang ingin saya bahas adalah Etika. Namun melihat pernyataan sebelumnya apakah kaitannya antara Etika dengan penjelasan diatas? maksud saya sebelumnya adalah mengubah cara pandang kita antara ber-fikir ber-akal dan ber-insting. Ber-akal memerlukan komponen-komponen untuk dilakukan pertama informasi-fakta-indra-otak tanpa salah satunya kita tidak dapat melakukannya. maka dari itu apa itu Etika adalah berfikir menggunakan Akal , Singkaty bukan. Pada dasarnya Etika terdiri dari berbagai hal antara lain tanggung jawab, apa yang mendasari tanggung jawab adalah akal. Dengan akal kita dapat memenuhi tanggung jawab kita. Namun apa sebenarnya standar dari suatu Etika yang berkembang Apakah Budaya? apakah peraturan ? ataukah diri sendiri? Pada dasarnya etika merupakan suatu hal yang fix atau absolut dimanapun dia berada. Sekarang apakah budaya di setiap daerah sama? tentu tidak bukan. Begitu pula peraturan tiap negara apakah sama ?. Dan jika misalnya Etika didasari oleh diri sendiri apakah yang mendasari diri kita sendiri untuk Beretika. Tidak lain tidak bukan merupakan Agama dari masing-masing individu. Karena pada dasarnya Agama yang menuntun kita dalam perbuatan terpuji kita karena sebenarnya Agama menuntun kita ke tujuan yang sama yaitu Tuhan.
Ada beberapa Jenis Etika yang diaplikasikan ke berbagai hal antara lain Tingkah laku, Sikap dan Prilaku untuk itu di setiap hal tersebut tentu ada Etikanya tersendiri.
Comments